— Gunung Prau merupakan salah satu gunung yang berada di jajaran Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) yang penuh misteri. Gunung dengan ketinggian sekitar 2.590 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini juga merupakan destinasi pendakian.
Saat mencapai puncak, para pendaki akan disuguhkan rentetan pegunungan, mulai dari Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan gunung-gunung lainnya. Namun, seperti pada gunung-gunung lainnya, terdapat mitos dan misteri yang melekat pada gunung tersebut.
Jika dilihat dari atas, puncak Gunung Prau ini berbentuk seperti perahu dan lembah-lembah yang ada di sekitarnya terlihat seperti gelombang laut sehingga warga sekitar menyebutnya sebagai Gunung Prau. Namun, gunung ini juga memiliki sebutan lain, yaitu Gunung Mayit. “Mayit” dalam bahasa Jawa berarti mayat atau jenazah.
Jika dilihat dari kejauhan, bentuk Gunung Prau ini menyerupai jenazah atau mayat yang dibaringkan, bahkan ada warga yang menyebut seperti pocong yang sedang rebahan. Penamaan inilah, yang membuat aura mistis di Gunung Prau semakin kuat.
Pintu Gaib “Oyot Rimpang”
Kisah misteri lain fi Gunung Prau yang sangat terkenal adalah pintu gaib oyot rimpang yang berada di jalur pendakian yang bentuknya seperti pintu. Warga setempat meyakini pohon tersebut adalah pintu gaib dan siapapun yang melewati pohon tersebut akan memasuki alam gaib di mana pengunjung atau pendaki akan dibuat berputar-putar dan tersesat.
Sampai saat ini mitos tersebut memang belum terbukti. Akan tetapi sebagai langkah antisipasi, para pendaki diminta tidak meremehkan kepercayaan dan mitos yang berlaku di kawasan tersebut. Selain itu, pendaki diminta membuang jauh-jauh pikiran dan niat kotor serta menjaga perkataan saat melakukan pendakian.
Tempat persemayaman Dewa
Dieng Plateau dikenal dengan sebutan hunian para dewa dan Gunung Prau berada dalam jajaran kawasan Dieng Plateau dan menjadi salah satu tempat persemayaman para dewa-dewa kuno. Menurut warga lokal, Para dewa ini dipercaya masih sering berkumpul dan titik kumpulnya ada di Candi Arjuno saat turun dari kayangaan. Turunnya dewa ini biasanya juga terjadi saat diadakan semacam ritual, seperti ritual pemotongan rambut gimbal pada anak-anak yang ada di kawasan Dieng.
0 komentar:
Posting Komentar