Kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen pada tanggal 10 Februari 2018 lalu tentu masih membuat masyarakat bergidik ngeri. Pasalnya, korban tewas tak lagi bisa dihitung dengan jari. Dari 50 anggota koperasi yang ikut dalam perjalanan, setidaknya 27 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Bus yang melaju ke arah Subang dari Bandung itu melalui jalan turunan yang berkelok. Bus terus bergerak tak terkendali karena diduga mengalami rem blong. Setelahnya, bus menabrak sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terguling ke bahu jalan. Kabar kecelakaan tersebut tersiar cepat. Bahkan videonya juga bertebaran di sosial media. Tak lepas dari ngerinya kecelakaan, ternyata seperti inilah Tanjakan Emen yang dikenal sebagai lokasi langganan kecelakaan.
Nyaris tiap tahun terjadi kecelakaan mengerikan
Bukan cuma isu-isu mistis yang berhubungan dengan makhluk gaib, insiden kecelakaan ekstrim yang hampir terjadi tiap tahunnya juga membentuk citra Tanjakan Emen jadi sangat mengerikan. Sejak tahun 2009, setidaknya beberapa kali bus mengalami kecelakaan dengan begitu banyak korban tewas. Contoh kecelakaan paling parah dialami oleh siswa SMA AL-Huda Cengkareng, Jakarta Barat. Saat itu diduga bus mengalami rem blong sehingga menabrak sembilan mobil lainnya. Akibat kecelakaan itu, setidaknya ada sembilan korban yang jiwanya melayang, sementara puluhan korban lainnya luka-luka.Kisah tragis di balik nama Tanjakan Emen
Menurut cerita masyarakat, Tanjakan Emen diambil dari nama seorang supir. Konon, dahulu Emen adalah seorang supir pemberani yang mengemudikan oplet jurusan Bandung-Subang. Nahasnya, Emen mengalami kecelakaan saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang di tahun 1964 silam. Saat itu, kabarnya hanya Emen yang berani mengemudikan kendaraan di tanjakan tersebut pada malam hari. Tapi nahas, kendaraan yang disupiri oleh Eman mengalami kecelakaan hingga terbalik dan terbakar. Warga percaya bahwa arwah Emen bergentayangan dan menunggu Sejak saat itu, tanjakan yang menjadi lokasi kecelakaan pun dinamai Tanjakan Emen.
0 komentar:
Posting Komentar